bagi kebanyakan penikmat musik
tanah air, nama I Wayan Balawan munkin kurang begitu di kenal. Padahal,
kiprahnya di dunia musik telah diakui dunia. Bahkan di sebut sebagai salah satu
raja gitar indonesia
nama
I Wayan Balawan, memang
kurang begitu di kenal di tanah air. Namun di jerman dan di australia, sudah
lebih dahulu tersohor sebagai pemain gitar yang memiliki kemampuan
tapping dengan menggunakan ke dua
tanganya.
Sekarang ini, dia tak hanya
menjadi
gitaris terbaik di indonesia tapi juga masuk dalam daftar dalah satu
gitaris handal dunia. Bagai mana kiprah karir musik pria kelahiran gianyar,
bali ini hingga menjadi salah satu
topleader
gitaris handal dunia?
Berasal dari keluarga seniman,
bakat musik balawan sudah kelihatan sejak masih kecil. Ayahnya I Wayan Regug
semasa hidupnya adalah seorang pelukis lokal bali sedangkan ibunya merupakan
seorang penari bali yang heba.
Diakui
Balawan, menjadi seorang
pemusik merupakan cita-citanya sejak kecil. Kecintaannya kepada musik kususnya
gitar inilah yang mendorong dirinya untuk belajar bermain gitar sejak umur 8
tahun.
”sejak kecil suka musik. Sejak
umur 8 tahun, aku sudah pandai bermain musik. Kususnya gitar. Aku belajar dari
kakek dan teman-teman di kampung. Bahkan saat aku masih duduk di bangku sekolah
dasar, aku jadi anggota band yang anggota lainnya justru sudah SMA semua,”
jelas balawan.
Bersama band yang di beri nama
maxel, balawan banyak menghabiskan masa remajanya dengan bermain musik. Meski
masih dalam lingkup lokal dan sekolah, balawan dan grup bandnya cukup sering
manggung diberbagai tempat di kota gianyar.
MENJADI PENGAJAR
Berbeda dengan jenis musik jazz
yang digelutinya sekarang, jenis musik maxel lebih mengarah ke poprock yang
banyak menyanyika lagu-lagu dari deep
purple, the beatles dan scorpions yang
memang merupakan penyanyi paporit Balawan setamat SMA, keinginan untuk
menggeluti gitar semakin besar. Kejenuhan musik rock yang selama ini
dimainkannya, membuatnya untuk mempelajari gitar jazz lebih mendakam.
Karena itu, Balawan memutuskan
untuk belajar gitar jazz di australia institute of music, sydney australia.
Berkat prestasinya yang bagus pula membuat balawan memperoleh beasiswa selama
tiga tahun penuh di sekolah musik tersebut.
Selama tiga tahun belajar di sana
balawan banyak belajar berbagai teori musik dalam bermain gitar, termasuk
teknik tapping.
“saat kuliah, aku banyak belajar
teori-teori dan macam-macam teknik bermain gitar. Sejak itu aku mulai tertarik
dengan teknik
tepping dan coba mempelajari
kebih dalam” kata pria yang juga hobi melukis ini.
Berawal dari sini, balawan mulai
mengembangkan teknik
tapping dengan
mendasari teknik
tapping yang ada.
Dia mulai
mendevelop sendiri tap
independent dimana permainan jari kiri dan kanan benar-benar tidak ada
hubungannya sama sekali.
Gaya permainan yang khas layaknya
Stanley Jordan dengan teknik tauch
tapping stile yang memanpaatkan jari untuk memainkan tap pada fretboard yang nyaris tanpa di petik.
Gaya permainan ini mirip pemain
piano, karena musik yang di hasilkan mirip perpaduan antara ritem, chor dan melodi. Pubkik pun dibuat takjub dengan kepiawayannya bermain
dengan dua gitar sekaligus secara bersama dengan cepat dan lincah.
Keinginan bermain di bidang musik
jazz membuatnya tetap menetap di sydney. Selama di sana iya menjadi tenaga
pengajar privat sekaligus di sebuah sekolah musik di sydney hanya bertahan dua
tahun, pada 1997 Balawan memutuskan kembali ke tanah air dan mengembangkan
karir di indonesia.
“untuk karir mengajar, disana
memang menjanjikan. Tapi untuk prospek karir jazz di sydney kurang bagus.
Disana tawaran mangung sangat jarang, sedangkan aku lebih suka menojolkan performing art ku dari pada harus
mengajar,” kata anak ke lima dari tujuh bersaudara itu.
Meski sadar indonesia bukan lahan
yang bagus untuk karir musik jazz, Balawan mempunyai harapan lain yang telah
lama ingin di wujudkannya.
Memadu musik moderen dengan musik tradisional bali
mejadi keinginan nya sejak lama.
“penikmat musik jazz di indonesia
memang jarang, tapi yang aku suka, mereka itu sangat panatik. Hal inilah yang
membuat aku yakin dan mantap untuk karir di indonesia. Selain itu ada hal lain
yang ingin aku wujudkan yaitu memadukan musik moderen dengan musik tradisional
bali dengan irama jazz,” kata balawan.
UNSUR ETNIK
Untuk mewujudkan keinginan nya,
balawan membentuk sebuah band yang memadukan unsur moderen dan unsur
tradisional bail. Grup yang di berinama
batuan etnik fusion, balawan banyak
melakukan konser di luar negeri. Dengan musiknya yang unik dengan memadukan
unsur tradisional bali, balawan lebih banyak manggung di luar negeri dari pada
di indonesia.
Tahun 1999, bersama grupnya
balawan sempat mengeluarkan album bertajuk
gloBALIsm. Yang album ini kurang gereget
di pasaran. Pasalnya balawan mengesampingkan unsur pop-nya.
Berbagai ajang festival di
jerman, norwegia dan jepang pernah diikuti Balawan. Yang paling berkesan,
ketika dia mengikuti hell blues fastival in trondheim norway, September 2005
dan tokyo asia music market tokyo jepang 2005 yang lalu.
“di norwey aku sempat ngobrol
dengan pesonel depp purple masalah teknik tapping
8 finger yang aku kuasai. Mereka
antusias bangat dengan penampilanku. Klo di jepang penontonya antusias banget.
Sampai ada yang bersin saja pada sewot.” Paparnya.
Sampai saat ini Balawan telah dua
kali mengeluarkan album solo. Tahun 2001 album pertama bertajuk
balawan solo di liris dengan seluruh
proses produksi di lakukan di jerman termasuk distribusi kaset hanya di
peruntukan pasar luar negeri.
Sedangkan album ke dua liris
Desember 2005 yang lalu dan bertajuk magic
finger. Di bawah lebel sony music entertainment indonesia, album ini
menyajikan 11 komposisi lagu yang di dalamnya menyajikan tiga lagu lawas yang
di aransemen ulang, satu lagu baru, satu lagu daerah dan lainya merupakan musik
instrumental.
Tiga lagu lawas seperti semua bisa bilang yang dulu dinyanyikan
panbers (tahun 70-an) dan charles huta galung pada tahun 1997 ini di aransemen ulang
dengan gaya erupian gipsy jazz yang bernuansa melayu. Dengan sentuhan ajaibnya,
lagu ini terdengar lebih menarik sehingga menjadi single unggulan pertama album magic finger.
Begitu pula dengan lagu arti kehidupan-nya mus mujiono dan sesaat ku hadir-nya utha likumahua di
kemas ulang dengan format jazz etnik yang kental.
Dengan melibatkan bantuan ethnik
fusion, balawan menampilkan beberapa alat musik tradisional bali seperti reong
dan gangsa.
KONSER TRISUM BERSAMA TOHPATI DAN DEWA
BUJANA
AWALNYA, tampak hanya di buat
sebagai project “iseng” saja. Ketika itu, salah satu merek mobil terkenal,
mendaulat tiga orang gitaris ini untuk tampil dalam
launching produknya. Mereka masih memakai nama
3B
(
balawan-bujana-bontot). Bontot adalah panggilan
tohpati.
Sampai akhirnya mereka berniat
lebih serius dan menggelar konser di grha bakti budaya TIM, 29 desember 2005 lalu
dengan mengusung nama TRISUM dan sukses!
catatan : ini artikel pertama saya, tolong kritik nya..
sumber : nyata, blogspot.com, tembang.com dll
keywoar : balawan, raja gitar, guitar, dewa bujana, tohpati trisum, bali, trio gitar
gitar indonesia, master guitar indonesia, raja gitar indonesia